Samsung
Group merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar dunia. Didirikan pada
1 Maret 1938 di Daegu, Korea, perusahaan ini beroperasi di 58 negara dan
memiliki lebih dari 208.000 pekerja. Pada 2003 pendapatannya adalah US$101,7
miliar.. Sekarang ini, Samsung
beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu telekomunikasi (telepon genggam dan
jaringan), peralatan rumah tangga digital (termasuk mesin cuci, oven gelombang
mikro, kulkas, pemutar VHS dan DVD, dan lain-lain), media digital, LCD,
semikonduktor, dan kendaraan bermotor (termasuk alat berat).
Samsung
menjadi produsen terbesar chip memori di dunia pada tahun 1992, dan merupakan
terbesar kedua pembuat chip di dunia setelah Intel (lihat Seluruh Dunia Top 20
Semiconductor Pasar Tahun Berbagi Ranking menurut Tahun ). Pada tahun
1995, dibangun pertama cair- Tampilan Kristal layar. Sepuluh tahun kemudian,
Samsung tumbuh menjadi produsen terbesar di dunia kristal cair panel layar.
Sony , yang belum diinvestasikan dalam ukuran besar TFT-LCD , menghubungi Samsung
untuk bekerja sama, dan, pada tahun 2006, S-LCD didirikan sebagai perusahaan
patungan antara Samsung dan Sony dalam rangka menyediakan pasokan yang stabil
dari panel LCD untuk kedua produsen. S-LCD dimiliki oleh Samsung (50% ditambah
1 saham) dan Sony (50% kurang 1 saham) dan mengoperasikan pabrik dan fasilitas
di Tangjung, Korea Selatan. Seperti pada 26 Desember 2011 diumumkan bahwa
Samsung telah mengambil alih saham dari Sony dalam perusahaan patungan ini.
Pada
tahun 2010, Samsung mengumumkan strategi 10-tahun pertumbuhan berpusat di
sekitar lima usaha. Salah satu usaha itu harus difokuskan pada
biopharmaceuticals , dimana Perseroan telah melakukan ₩
2,1 triliun. Pada bulan Desember 2011, Samsung Electronics menjual perusahaan
hard disk drive (HDD) bisnis untuk Seagate
Menurut sebuah hasil polling yang dilakukan oleh Reuters, Samsung
diprediksi bakal terus memimpin, baik di pasar samrtphone maupun di
pasar ponsel pada umumnya.
Kian kokohnya Samsung di atas para rival utamanya, seperti Apple dan
Nokia pada kuartal kedua tahun ini, menurut polling yang diikuti 41
analis itu ditopang oleh permintaan yang kuat dan kampanye pemasaran
yang besar untuk smartphone andalan terbarunya, Galaxy S III.
Dalam laporan itu, Samsung diyakini telah mejual hingga 50 juta unit
smartphone pada kuartal terakhir, melebihi penjualan iPhone yang
diperkirakan berkisar 30,5 juta unit.
Samsung diuntungkan dari portfolio smartphone yang luas saat berlaga
melawan Apple, yang penjualannya tergantung pada jadwal peluncuran
iPhone versi berikutnya.
Hebatnya lagi, selain unggul di pasar smartphone, Samsung juga
diestimasi unggul dalam penjualan ponsel dasar. Dalam jajak pendapat itu
Samsung diestimasi telah menjual lebih dari 15 juta ponsel melebihi
Nokia pada kuartal kedua tahun ini. Sementara di kuartal pertama,
menurut Gartner vendor asal Korea itu telah menjual 3,4 juta unit lebih
ponsel.
Alhasil, di pasar ponsel secara keseluruhan, termasuk juga pasar
ponsel dasar, Samsung telah mengakhiri kekuasaan Nokia yang selama 14
tahun merajai pasar ponsel global pada kuartal pertama 2012 lalu. Dengan
hasil jajak pendapat ini pun, Samsung diperkirakan bakal terus
memperlebar jarak kepemimpinannnya di pasar ponsel secara umum dari para
rivalnya.
Berdasarkan riset Strategy Analytics, pangsa pasar smartphone Samsung
meningkat hampir dua kali lipat menjadi 34,6% pada kuartal yang berakhir
Juni dari 18,3% setahun sebelumnya, sedangkan pangsa pasar Apple pada
periode yang sama turun menjadi 17,8% dari 18,4%. Apple mengapalkan 26
juta smartphone pada kuartal tersebut.
Sementara itu, Nokia Corp., yang mendominasi pasar handset global sebelum era smartphone, mengalami nasib lebih parah ketimbang Apple. Raksasa handset asal Finlandia ini mencatat penurunan pangsa pasar menjadi 7% pada kuartal kedua dari 15,1% pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Sementara itu, Nokia Corp., yang mendominasi pasar handset global sebelum era smartphone, mengalami nasib lebih parah ketimbang Apple. Raksasa handset asal Finlandia ini mencatat penurunan pangsa pasar menjadi 7% pada kuartal kedua dari 15,1% pada periode yang sama setahun sebelumnya.
Kita ketahui bahwa sebenarnya sejak dulu teknologi sudah ada atau manusia sudah
menggunakan teknologi. Seseorang menggunakan teknologi karena manusia berakal.
Dengan akalnya ia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman
dan sebagainya. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan
akalnya dan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.